Teori Aristoteles mengatakan bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Istilah yang dipakai adalah "koinonia"
yang meliputi segala komunitas dan perkumpulan di mana pada taraf tertentu ada
sikap berbagi dan persahabatan. Contohnya keluarga (oikos). Selain itu Thomas
Hobes juga berteori bahwa manusia adalah sebuah mesin anti sosial (manusia
egois atau mementingkan diri). Namun demikian manusia membutuhkan masyarakat.
Sebagai seorang anak ia tak dapat hidup sendiri, dia perlu membantu orang-orang
lain untuk bertahan hidup dan mempertahankan hidup secara memadai. Manusia bisa
mengharapkan sebuah kehidupan sosial yang teratur karena alasan bahwa kehidupan
semacam ini akan berguna untuk kepentingan egoistisnya sendiri.
Apa pun alasannya dari para ahli teori
tetapi yang jelas manusia adalah homo-socius atau makhluk sosial. Manusia
sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia yang lain,
sebab pada dasarnya ia tidak dapat hidup sendiri. Manusia agar bisa hidup
membutuhkan bantuan pertolongan dari manusia lain. Manusia yang satu dengan
yang lain membina dan menciptakan hubungan atau komunikasi. Hubungan ini
terjadi dalam suatu daerah dan suatu masa atas dasar segala macam kebutuhan
manusia. Kelompok manusia yang saling berhubungan dan saling membantu inilah
yang disebut masyarakat. Dan kita ini berada di tengah-tengahnya, serta kita
pun juga harus hidup bermasyarakat.
Masyarakat kita bermacam-macam
golongannya. Ada masyarakat Keluarga, Masyarakat Sekolah, Masyarakat Buruh,
Masyarakat Desa, Masyarakat Kota, Masyarakat Petani, Masyarakat Pegawai, dsb.
Bahkan masyarakat kita sangat plural dari suku, budaya dan agama. Di dalam
tiap-tiap masyarakat itu terdapatlah peraturan atau tata tertib tertentu untuk
mengatur dan menjaga kehidupan dan kebaikan masyarakat. Peraturan ini harus
ditaati oleh setiap orang yang menjadi anggota dalam masyarakat itu. Ini semua
adalah demi kebaikan hidup bersama. Peraturan atau tata tertib ini ada yang
tertulis (misalnya undang-undang, dsb), tetapi juga ada yang bersifat tradisi
lisan. Di dalam masyarakat ini harus dipelihara dan didahulukan
kepentingan-kepentingan bersama lebih daripada kepentingan pribadi. Namun
demikian kepentingan pribadi pun tetap dihargai. Jadi dilaksanakanlah asas
bersama, tanpa menindas hak asasi pribadi. Kita sebagai anggota masyarakat
harus pula hidup bermasyarakat dengan baik. Dari kita diminta sikap-sikap yang
baik yang akan sangat membantu kebaikan hidup berasama. Tetapi agar kita tahu
bagaimana hidup bermasyarakat secara baik dan benar sebaiknya siapa manusia itu
perlu kita tinjau juga dari pandangan Alkitab atau pandangan teologis.
0 komentar:
Posting Komentar